Rabu, 28 Juli 2010

Kapok pasang poster

Jadwal pengajian pagi, alias mentor memenuhi MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum) Agama Islam semester satu. Hari ini rasanya malas betul untuk tetap terjaga setelah semalaman begadang mengerjakan laporan praktikum Kimia Dasar. Inginnya segera menarik selimut dan melanjutkan mimpi. Alih alih tidur pulas saya harus bergegas mempersiapkan acara mentor karena kali ini kebagian menjadi tuan rumah.

Mecoba membersihkan kamar tidur, sesekali kejedut pinggir dipan & kaki meja. Maklum, nyapu sambil merem. Merasa agak pede kalau kamar bersih, lagi harum. baby cologne sengaja dicipratin ke penjuru ruangan. (ga modal banget ya). Yakin kamar bersih, kinclong, tak ada debu di meja sayapun menyiapkan panganan kecil untuk teman-teman yang nanti datang.

Sekitar jam tujuh, satu persatu teman mentor datang. Yang paling pagi justru mba Tri (kakak tingkat 2), jilbaber yang ditugaskan dosen Agama untuk membimbing kami mantor. Berbekal segudang kesabaran mba Tri menghadapi kami anak-anak nakal.

Perlu pembaca tau, tempat kos-kosan saya adalah sebuah rumah dengan tujuh kamar tidur (semua di isi anak kos) dengan tidak ditunggui sang pemilik kos. Kami bertujuh perempuan semua (pasti lah..). kamar saya terletak dibelakang berdekatan dengan 2 kamar tidur lainnya, mengelilingi kolam ikan, dan ruangan untuk sektrika. Sebelah kamar saya langsung kamar mandi. Jadi dengan mudah saya tidak perlu antri, atau sambil merem juga bisa ke kamar mandi.

Kamar tanpa AC tapi adem. Namanya juga di bogor, maklum atuh adem. Back to mentor….
Mentoringpun dimulai dengan membaca basmalah, tilawah Qur’an berkeliling. Saya sempet degdegan pas dapet jatah membaca Qur’an. Maklum…, sekedar baca sih bisa, tapi tajwidnya…ampuuuun…, banyak salah. Keringet dingin sampe ngucur saat disuruh ngaji. Tiba-tiba saja suara jadi menghilang. (sindrom mentoring)

Setelah tilawah, mulailah mba Tri mengisi materi. Saya terkantuk-kantuk mendengar suaranya yang halus, merdu, apalagi saat beliau tilawah. Hm…. Pengen tidur lagi rasanya. (dasar murid mentor bandel).

Entah sudah tertidur sepersekian menit, saya dikagetkan dengan pertanyaan mba tri.

“ Lis, itu poster siapa?” tunjuknya kea rah poster besar tepat di depan pintu kamar saya. Poster berukuran 1m x 1,5 m, gambar Axl Roses (vokalis dari grup music Gun’s and Roses).

Mendadak saat itu juga kantuk saya hilang.

“ Poster saya mba,” jawab saya gelagapan

“ Idolanya lis ya?” Tanya mba Tri lagi tetap dengan nada yang datar dan senyum di bibirnya.

“ Ya….gitu deh, seneng aja sama lagu-lagunya. Sama orangnya juga abis cakep sih, keren, macho.” Jawab saya polos, duh kok ya pede banget jawabnya kaya gitu. Keceplosan euy.

“ Oh…, jadi idolanya Lis si Axl Rose itu ya? apa lis juga tau Axl itu agamanya apa, kegiatan nya seperti apa, apa patut menjadi idola? mau tau ga sosok yang pantas dijadikan Idola. Cowok ini ga kalah keren loh sama si vokalis itu.” Sanggah mba Tri.

Saya jadi penasaran. Sebetulnys siapa sosok yang pantas dijadikan Idola, bahkan oleh jilbaber sekelas mba Tri. Fikiran saya mulai menebak-nebak siapa sosok itu.

“ Mba, siapa yang pantes kita idolakan?” Tanya saya dengan penasaran.

“ Beliau sosok yang sangat mulia, tampan pula, baik tutur katanya, akhlaknya adalah Qur’an berjalan. Beliau sangat mencintai Allah dan Allahpun sangat cinta padanya. Mendapat gelar Al Amin, Karena kejujurannya. Mencintai Orang miskin, dan hatinya sangatlah lembut. Pastinya Lis sudah tau siapa sosok yang patut dijadikan Idola. Ya dialah Rasulullah…” Demikian penjelasan mba Tri.

Membuat saya tersadar dan malu, bahwa tidak sepantasnya saya mengidolakan sosok vokalis yang seperti itu. Bahkan ini di bahas saat mentoring pula. Duh… malu…, rasanya merah kuning hijau di langit yang kelabu deh, wajah saya saat itu.

Sementara teman mentor yang lain cuma mesem- mesem aja. Dasar assshem, kenapa ga ada yang mengingatkan saya tentang poster itu. Coba ada yang mengingatkan untuk mencopot sebelum acara mentor dimulai, pastinya saya tidak mendapat 2 sks masalah Idola. Tapi biarlah…, mungkin ini sudah rencana Allah, agar saya tersadar dari hal yang salah, mengidolakan orang yang salah.

Terimakasih mba Tri, untuk tausiyah singkatnya. Poster itu akan saya copot dan simpan di kolong tempat tidur. Biar jadi temannya kecoa saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar