21 Maret 2009, 01:40 WIB
Selesai membaca buku Cinta di Ujung Sajadah
Kembali air mata ini dibuat berderai – derai. Entah mengapa setiap moment yang menyisipkan sosok ibu, selalu saja air mata ini tumpah tak terbendung. Kerinduan yang membuncah pada ibu (mama). Kerinduan yang sama saat saya meninggalkan sesaat kedua buah hati (karena tugas kantor dan dakwah). Pastinya mama disana merasakan apa yang saya rasakan, malah lebih dahsyat lagi kerinduan mama pada anak – anaknya. Kondisi yang memaksa beliau terpisah jarak yang cukup jauh dari anak –anak yang dicintanya, demi memperbaiki hari depan anak –anaknya kelak.
Tersadar, bahwa diri ini kurang bersyukur, masih punya mama, yang sangat mencintai anak – anaknya, salah satunya saya (air mata ini kembali menetes). Selama ini begitu sibuknya saya, sehingga teringkali lalai untuk sekedar memberi kabar pada mama, baik lewat telepon, atau sms. Padahal mama nun jauh disana, setiap saat berdoa untuk kebahagiaan anak – anaknya. Maafkan kami ma, yang sering menyusahkan mama.
Melankolis atau cengeng, atau apalah namanya, jika setiap mendengar lagu iwan fals tentang ibu, selalu saja mata saya berkaca – kaca seketika, bahkan bisa langsung menangis. Tak peduli di manapun tempatnya, di bis, di terminal, di warung makan, bahkan lampu merah perempatan jalan, saat pengamen menyanyikan lagu itu, ya….lagu ibu.. Bagaimana mungkin hati ini tidak pedih mendengar syair lagu nya.
….Ribuan kilo jarak yang kau tempuh,
Lewati rintangan demi aku anakmu,
Ibuku sayang, masih terus berjalan,
Walau tapak kaki, penuh darah penuh nanah
Seperti udara kasih yang engkau berikan,
Tak mampu ku membalas
Ibu…
Saya baru merasakan sedikit derita seorang ibu. Bagaimana saat kepayahan mengandung, bagaimana saat melahirkan, dan melihat sang buah hati yang sedang sakit, bahkan jika anak sulit makan pun sang bunda pastinya bersedih hati. Pastinya mama juga merasakan hal yang sama. Beberapa jam tidak bertemu anak rasanya lama…..sekali. Bagaimana dengan mama yang bertahun – tahun tidak bertemu anak – anaknya. Pastinya rindu…..sekali.
Saat ini, kerinduan pada mama sedang meledak ledak. Ingin segera terbang ke sana menemui mama. Bersujud mencium kakinya, memeluknya, untuk tidak dilepaskan lagi. Ingin sekali bertemu dengan mama.
Ya…Allah ya rabb.
Pertemukan kami, ya rabb.
Izinkan kami bertemu mama…..,
hamba rindu sekali, jika mama sulit untuk pulang ke Indonesia,
mudahkan hamba untuk datang memenuhi panggilan- Mu agar bisa berkunjung ke tanah Suci.
ya….Allah, ya Rohman ya..Rohiim,
yang maha kaya, yang maha segala,
Berharap di suatu saat nanti, pastinya kami akan dipertemukan.
Jika tidak di sini, di dunia ini,mungkin Allah akan pertemukan kami di surga Nya.
Robbifirli, waliwalidaya Warhamhuma kama robbayani shogiro
Amin allahuma amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar