Kamis, 10 Juni 2010

Moga Ibu disayang Allah

Meminjam judul buku mas Tere Liye, bukan hendak membuat review atau resensi atau novel beliau yang notabene bagus itu. Judul buku itu, benar-benar sama persis seperti doaku malam ini. Moga Ibu disayang Allah.


Baru saja dengar kabar dari kakak, bahwa kondisi Ibu di Jeddah sana sedang parah. Pengaruh dari kerasnya obat, berakibat kaki beliau bengkak, tensi darahnya turun drastis. Bahkan beberapa kali sering pingsan. Dalam kondisi seperti ini tak putus doa dari kami anak-anaknya. Ingin segera terbang ke sana.

Padahal beberapa hari yang lalu, sempat bercanda dengan ibu via telepon. Mendengar tawanya, merupakan satu kebahagiaan yang tak terkira. Tapi kini, Ibu ku sayang, sedang terbaring tak berdaya nun jauh di sana.


Ya Robb…, mohon ringankan sakit Ibu,
Sembuhkan sakitnya, ya Allah….
Angkat sakitnya, hingga tak meninggalkan sisa,
Maafkan kami, bu…., yang tidak bisa berbuat banyak.
Tidak juga berada disisi

Seni Mendidik Anak

20 November 2007 jam 11.21 malem boo…


Tadi ane habis baca buku yang judulnya “seni mendidik anak”,

Aku merasa yang tertulis di buku itu adalah kejadian sehari-hari dirumah. Anak yang seharusnya mendapatkan prioritas kita sebagai orang tua, tapi hanya mendapatkan sisa-sisa waktu kita. Bahkan tidak jarang dalam satu pekan, kita bertemu dengan anak kita hanya beberapa jam saja. Astaghfirullah…. Ampuni hamba ya Rabb….., yang belum bisa menjaga amanah – Mu dengan sebaik-baiknya.


Iffa memang masih kecil, bahkan masih sangat kecil untuk mengerti mengapa orang tuanya harus meninggalkan dirinya setiap hari dalam waktu yang cukup lama, tetapi yang pasti, seorang anak akan sangat membutuhkan belaian kasih sayang kedua orangtuanya, ORANGTUAnya. Bukan neneknya, eyangnya, ataupun siapalah namanya. Baik buruknya anak tergantung bagaimana orangtua mendidiknya.


Ibu selalu memandikanku, ibu selalu memakaikan bajuku, ibu selalu menyuapiku, ibu selalu mengantar aku ke sekolah, ibu……. Selalu….., dan selalu ada untuk ku. Sepertinya belum bisa dirasakan iffa (buah hatiku sayang). Karena aku selalu kehabisan energi dan waktu untuk selalu bersama mu nak…., selama ini aku selalu mementingkan pekerjaan, tugas dakwah, dibandingkan dirimu, maafkan ibu ya… nak. Maafkan ibu yang belum bisa menjadi ibu dambaan setiap anak dimuka bumi ini. Dalam 24 jam tiap harinya, dirimu hanya ditemai nenek dan eyang, yang jelas-jelas bukan tanggung jawab mereka untuk menjagamu.


Setiap hari, saat akan berangkat ke kantor. Berat… rasanya, ingin rasanya diam dirumah bermain bersama dengan mu. Jarak rumah ke kantor memang cukup jauh, belum lagi kalau macet, atau ada pekerjaan tambahan, yang menyebabkan jadwal pulang ku bertambah malam juga. Akhirnya kudapati iffa ku sayang sudah tertidur pulas, tanpa bisa bermain dulu dengan ku. Sedih… memang, tapi itulah yang sering ku alami. Terkadang saat dikantor, rasa rinduku pada iffa membuatku tak kuasa menahan diri untuk cepat – cepat pulang ke rumah, atau menelpon untuk sekedar tau apa yang sedang iffa lakukan, bagaimana makannya, minum susunya, tidurnya, bahkan sampai Pub-nya(maaf), karena anakku terkadang sudah BAB, kalau kuarang minum atau tidak mau makan buah.


Perkembangan anak merupakan hal yang dinanti nanti setiap orang tua, inginnya menjadi orang pertama yang tau iffa bisa bicara, merangkak, berjalan, dan setiap bertambah kepintarannya, bertambah pula kebahagiaan kedua orang tuanya. Akan kah itu menjadi pengalaman yang berkesan untukku?.... apa masih mungkin? Padahal begitu sempitnya waktu ku bersama iffa. Dalam sehari kurang dari 4 jam waktuku untuk iffa. Ibu yang baikkah itu?.......


Ya Allah…., Ya Rabb,

Tolonglah aku, agar dapat menjaga amanah-Mu dengan sebaik-baiknya,

Agar dapat menjadi tauladan yang baik untuk anakku,

Agar dapat mendidiknya menjadi anak yang sholeha…

test..test...test....

Norak banget ya... hari gene baru belajar nge blog, dari kemaren kemane ajeeeee.
ya... maklum aja atuh, saya kan gatek. (xixixi gatek kok bangga).

Senin, 07 Juni 2010

Kasih Ibu by Iffa


Kejadian itu saat saya akan berangkat ke kantor. Iffa sedang bergoyang-goyang mengganggu adiknya. Sesekali dia berlari, melompat, dan sedikit usil dengan merebut mainan yang sedang dipegang adiknya.

“kakak….., kasian dong adek. Mainnya sama-sama ya.” Sambil mencoba mengambil mainan pengganti untuk Rif’an.

Merasa tidak ada tantangan, Iffa ngeloyor meninggalkan adiknya. Dan menghampiri saya.

“ ibu, kakak mau nyanyi.” Iffa berjalan ke arahku, kemudian duduk di atas pangkuan.

Awalnya saya tidak menyangka iffa akan menyanyikan lagu tersebut. Ya….lagu kasih ibu. Yang sering dia dengar dari VCD gratisan dari pembelian diapers. Mulailah Iffa bernyanyi,

Kasih ibu, pada beta.

Tak tehingga sepanjang masa.

Hanya membeli tak halap kembali

Bagai semua menyinali dunia…..

Syair nya sedikit berubah. Selesai bernyanyi Iffa memeluk saya erat.

“ Halo Ibu.” Katanya sambil mendongakan kepalanya ke arah saya.

Wah…ini modifikasi dari nonton VCD diapers & barney.

“ Halo juga kakak, makasih ya… lagunya. Kakak pinter dan soleha deh.” Jawab saya dengan membalas pelukan eratnya. Hm…damainya, saat memeluk Iffa.

Iffa kali ini bukan saja membuat saya tersenyum, tapi juga terharu. Doakan ibu ya nak, biar jadi ibu yang baik untuk kalian berdua. Menjadi ibu seperti lagu yang Iffa nyanyikan. Semoga.

“Kasih Ibu” by Iffa


Kejadian itu saat saya akan berangkat ke kantor. Iffa sedang bergoyang-goyang mengganggu adiknya. Sesekali dia berlari, melompat, dan sedikit usil dengan merebut mainan yang sedang dipegang adiknya.

“kakak….., kasian dong adek. Mainnya sama-sama ya.” Sambil mencoba mengambil mainan pengganti untuk Rif’an.

Merasa tidak ada tantangan, Iffa ngeloyor meninggalkan adiknya. Dan menghampiri saya.

“ ibu, kakak mau nyanyi.” Iffa berjalan ke arahku, kemudian duduk di atas pangkuan.

Awalnya saya tidak menyangka iffa akan menyanyikan lagu tersebut. Ya….lagu kasih ibu. Yang sering dia dengar dari VCD gratisan dari pembelian diapers. Mulailah Iffa bernyanyi,

Kasih ibu, pada beta.

Tak tehingga sepanjang masa.

Hanya membeli tak halap kembali

Bagai semua menyinali dunia…..

Syair nya sedikit berubah. Selesai bernyanyi Iffa memeluk saya erat.

“ Halo Ibu.” Katanya sambil mendongakan kepalanya ke arah saya.

Wah…ini modifikasi dari nonton VCD diapers & barney.

“ Halo juga kakak, makasih ya… lagunya. Kakak pinter dan soleha deh.” Jawab saya dengan membalas pelukan eratnya. Hm…damainya, saat memeluk Iffa.

Iffa kali ini bukan saja membuat saya tersenyum, tapi juga terharu. Doakan ibu ya nak, biar jadi ibu yang baik untuk kalian berdua. Menjadi ibu seperti lagu yang Iffa nyanyikan. Semoga.